Minggu, 15 Januari 2017

Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem

Dalam ekosistem manusia berperan sebagai bagian dari komponen biotik dan peran manusia ini besar sekali pengaruhnya terhadap kuaalitas lingkungan. Kita sudah sering mendengar kerusakan hutan, pemcemaran sungai, laut, tanah dan udara disebabkan oleh perilaku manusia yang memanfaatkan kekayaan alam dan kurang menyadari akan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia kualitas lingkungan dapat menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia di masa datang. Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri.

Menurut Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 pencemaran lingkungan adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
Faktor penyebab perubahan lingkungan dapat dibedakan menjadi faktor alam dan faktor manusia. Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi, angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan. Faktor manusia berupa kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah (limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan sebagainya) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan, dan sebagainya. Penebangan hutan hujan tropik di Indonesia dapat berpengaruh pada perubahan iklim global karena hutan merupakan paru-paru dunia.

Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Polutan adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup karena jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan di tempat yang tidak tepat. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.

1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap r*kok. Setiap bahan buangan penyebab pencemaran udara tersebut memiliki dampak sendiri-sendiri bagi manusia.
·        CO (Karbon monoksida). Jika mesin mobil dihidupkan dalam garai tertutup, orang yang ada di garasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil gelap tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke dalam kabin mobil dan dapat menyebabkan kematian.
·        SO & SO2bereaksi dengan air hujan mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, besi dan logammudah berkarat, dan lain-lain.
·        Asap rok*k menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, memengaruhi janin dalam kandungan, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
·        CFC (Cloro Fluoro Carbon) biasa ditemukan di pendingan ruangan (AC), lemari pendingan, busa jok mobil. CFC dapat merusak lapisan ozon dan juga menyebabkan pemanasan global..
·        CO2 (Karbon dioksida). Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah akan mengakibatkan efek rumah kaca.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain, seperti berikut.
·        Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan.
·        Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi/karat pada logam, dan memudarnya warna cat.
·        Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam (efek hujan asam).
·        Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Hal ini sering disebut pemanasan global (global warming).


2. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain: limbah pertanian, limbah rumah tangga, dan limbah industri.
·        Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai.
·        Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir.
·        Limbah Industri, Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahanminyak mengancam kehidupan ikan,  terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain:
·        Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
·        Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi) yang dapat berakibat kurang oksigen di perairan yang dapat membunuh biota perairan dan terjadinya pendangkalan dasar perairan.
·        Menjalarnya wabah penyakit karena air yang kotor menjadi sumber penyakit, di antaranya muntahber.

Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan
·        Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
·        Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
·        Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
·        Memperluas gerakan penghijauan atau reboisasi.
·        Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
·        Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
·        Membuang sampah pada tempatnya.
·        Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

Pencemaran air dan udara sudah sangat memprihatikan sehingga membutuhkan peran serta semua pihak untuk mengatasi dan mengurangi pencemaran tersebut. Hanya manusia yang dapat menebang pohon, mengolahkan menjadi kertas, dan menuliskan para kertas itu " Stop Penebangan Pohon"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar